Debat Lucu: Orang Bodoh vs Profesor tentang Kehidupan Damai
Debat Lucu: Orang Bodoh vs Profesor tentang Kehidupan Damai
Orang Bodoh:
"Profesor, aku ini cuma orang bodoh. Aku nggak punya gelar, nggak tahu teori besar, bahkan kadang lupa mana kanan mana kiri. Tapi aku tidur nyenyak tiap malam, hidupku damai. Sementara Anda, profesor besar dengan gelar panjang di depan dan belakang nama, katanya susah tidur. Kok bisa begitu?"
Profesor:
"Itu karena aku memikul tanggung jawab besar, membaca ribuan buku, memikirkan nasib dunia, dan mencoba memecahkan masalah besar. Orang bodoh seperti kamu tidak perlu berpikir sejauh itu."
Orang Bodoh:
"Betul, Profesor. Tapi kalau gelar dan wawasan cuma bikin pusing, kenapa nggak coba hidup kayak aku? Nggak usah mikirin hal-hal yang nggak bisa kita ubah. Nikmati hidup, makan enak, tidur nyenyak."
Profesor:
"Itu terlalu sederhana! Dunia ini butuh orang-orang pintar untuk memimpin, membuat keputusan, dan menciptakan perubahan. Kalau semua orang seperti kamu, siapa yang akan menemukan solusi untuk masalah dunia?"
Orang Bodoh:
"Profesor, banyak pemimpin dunia yang katanya pintar, punya gelar tinggi, pengalaman segudang. Tapi kok dunia masih berantakan? Banyak perang, korupsi, dan masalah besar. Jadi, apa bedanya mereka dengan orang bodoh kayak aku?"
Profesor:
"Karena masalah dunia itu rumit! Solusinya butuh waktu, strategi, dan kerja keras. Tidak semua masalah bisa diselesaikan dalam semalam."
Orang Bodoh:
"Oh gitu ya, Profesor. Tapi bukannya hidup damai itu sederhana? Kalau setiap orang berhenti rakus, berhenti berebut kekuasaan, dunia pasti lebih damai. Kayak aku nih, nggak mau rebutan apa-apa, nggak ribet."
Profesor:
"Kamu benar dalam satu hal. Kesederhanaan bisa membawa kedamaian. Tapi manusia itu rumit, tidak semua orang bisa hidup sesederhana itu."
Orang Bodoh:
"Jadi, kesimpulannya, Profesor, mungkin kita ini terlalu pintar untuk hidup damai. Orang pintar kebanyakan mikir, kebanyakan maunya menang sendiri. Kalau saya sih, ya sudah, bodoh aja. Yang penting damai."
Profesor:
(menghela napas)
"Mungkin kamu benar. Kadang, orang pintar seperti saya perlu belajar dari orang bodoh sepertimu tentang menikmati hidup."
Orang Bodoh:
"Ah, Profesor, akhirnya saya bikin Anda pusing lagi. Mungkin habis ini, Anda jadi mikir cara baru untuk jadi damai. Saran saya, makan gorengan sambil minum kopi di warung, terus ngobrol sama orang bodoh kayak saya. Dijamin lebih damai!" 😄
Moral dari cerita ini: Kedamaian sering kali bukan tentang seberapa tinggi pendidikan atau seberapa besar wawasan, tapi tentang seberapa sederhana cara kita melihat dan menikmati hidup. Kadang-kadang, orang bodoh yang tampak "tidak peduli" justru menemukan ketenangan yang dicari oleh orang pintar sepanjang hidupnya. 😊