IKLAN SEDOT WC BONCOS GARA GARA SALAH KEYWORD
PESAN JASA WEBSITE SEDOT WC
Jasa Sedot WC "Mampet" Gara-Gara Salah Keyword
Pak Jono baru saja membuka usaha jasa sedot WC di kotanya. Dengan semangat, ia memasang iklan online agar lebih banyak pelanggan tahu tentang jasanya. Karena kurang paham dunia digital, ia meminta tolong keponakannya, Dika, yang masih kuliah jurusan IT.
"Yang penting iklannya rame, ya, Dik! Biar pelanggan datang terus!" kata Pak Jono.
Dika pun membuat iklan di media sosial dan Google Ads. Dengan niat baik, ia mencari kata kunci yang banyak dicari orang. Setelah beberapa menit riset, ia mengetik dengan yakin:
"Sedot WC cepat, murah, dan memuaskan!"
Hari pertama, tidak ada yang menelepon. Hari kedua, masih sepi. Padahal biasanya kalau musim hujan begini, banyak pelanggan yang butuh jasa sedot WC.
Merasa ada yang aneh, Pak Jono mengecek iklan itu bersama temannya, Pak Ujang. Begitu membaca kata-kata yang dipilih Dika, Pak Ujang langsung ngakak.
"Jon, kamu yakin mau pake kata 'memuaskan' buat jasa sedot WC?!"
Pak Jono menggaruk kepala. "Lho, memang kenapa?"
Pak Ujang tertawa sampai keluar air mata. "Ya jelas orang jadi salah paham! Ini bukan jasa pijat refleksi atau kuliner, Jon! Orang mau sedot WC, bukan cari kepuasan!"
Pak Jono langsung panik dan buru-buru menelepon Dika.
"Dik! Ganti kata-katanya! Yang lebih normal, jangan bikin orang mikir yang aneh-aneh!"
Dika, yang baru sadar kesalahannya, langsung mengedit iklan jadi:
"Jasa Sedot WC Cepat & Profesional – Bersih, Murah, Bergaransi!"
Tak lama setelah itu, telepon mulai berdering. Orderan pun berdatangan. Pak Jono akhirnya bisa bekerja lagi tanpa khawatir orang salah paham.
Sejak kejadian itu, ia selalu mengecek dulu setiap iklan sebelum dipasang. Dan Dika? Ia jadi lebih hati-hati dalam memilih kata-kata… terutama kalau urusannya WC!
Advertisement